One Day in Kuta

One Day in Kuta

Diet, Zodiak, dan Bagaimana Cara Mempengaruhi Orang lain



Saya tidak percaya pada ramalan bintang, baik itu versi Yunani atau China atau versi yang bersumber dari planet Mars sekalipun. Jadi, adalah tidak mungkin kamu bisa mengetahui nasib dan kecenderungan seseorang hanya berdasarkan pada tanggal lahir mereka. Itu tidak logis. Tentu saja. Meskipun begitu, saya tidak bohong juga kalau dulunya saya percaya pada hal begituan. Dulu saya masih lugu dan polos seperti halnya pantat bayi dan kini, setelah dewasa, saya sudah kasar dan berceruk-ceruk seperti aspal yang menjadi buruk setelah dihantam musim hujan dan kemarau yang ekstrim. Begitulah, bagaimana kamu tiba-tiba menjadi dewasa dan membosankan.
Pada suatu kesempatan saya menonton Spot Lite (entah apa saya menyebut judulnya dengan benar atau tidak) di Trans TV dan saat itu sedang diinformasikan tentang tipe-tipe diet yang cocok untuk setiap orang berdasarkan zodiaknya masing-masing. Whut? Itu reaksi saya pertama kali. Tetapi karena saya penasaran dan memang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan diet, maka saya pun menontonnya. Dan seperti yang saya bayangkan, informasi yang disajikan pun benar-benar membosankan tak ubahnya seperti menonton semua acara yang dibawakan Uya Kuya. Misalnya, di sana disebutkanlah bagaimana karakter seorang Cancer, apa yang disukainya, karakter tubuhnya, dan diet seperti apa yang cocok untuk mereka. Saya berhenti sebentar karena teringat sesuatu: sebuah cerita yang pernah saya dengar entah dari mana, tentang peramal abal-abal dan remaja alai yang menggunakan jasanya. Sambil “membaca” telapak tangan si alai, sang peramal pun berkata, “kamu orang yang menyenangkan, riang, hanya saja kamu sering merasa kesepian di dalam keramaian.” Kemudian si remaja alai mulai terharu dan menitikkan airmata seolah baru mendengarkan wahyu Tuhan yang pertama. Hei! Semua orang juga merasakan hal itu, paling tidak sekali, tanpa kecuali, itu seperti kamu mengatakan kalau pada siang hari kamu akan merasa lapar jika kamu lupa sarapan.

Lalu dijelaskanlah satu per satu tentang diet yang cocok untuk tiap orang berdasarkan zodiaknya tersebut. Dan saya bersetuju dengan semua nasihat diet untuk setiap zodiak. Semuanya baik dan akan efektif jika dilakukan dengan serius. Tak ada hubungannya dengan zodiak, sama sekali, seorang Virgo akan cocok melakukan diet Taurus atau Libra atau Gemini, dan sebaliknya. Yang lucu, mereka mengatakan kalau Sagitarius adalah tipe orang yang bagus melakukan sesuatu jika ia membuat target yang jelas terlebih dahulu. Ok, pasti kamu mendapat kesimpulan itu mentang-mentang si Sagitarius membawa panah kan? *rolling eyes*



Tetapi, saya tidak bisa memungkiri, bahwa hal ini bisa jadi bermanfaat jika dibaca oleh orang-orang yang pikirannya sebening air mineral, tentu tidak pas untuk saya. Sebelumnya mereka mengatakan tentang zodiak, dan zodiak itu seolah mewakili setiap orang yang menonton. Meskipun tidak percaya, atau sekadar tidak tertarik, orang-orang tetap saja akan menunggu hingga penjelasan tentang zodiaknya sendiri disebutkan. Kupikir, hal ini semacam tanda-tanda kecil bahwa seseorang selalu haus untuk mencari tahu tentang dirinya sendiri. Sayangnya, mereka terkadang lebih memercayai zodiak—yang adalah buatan manusia itu—ketimbang pemikirannya sendiri. Dan rasa percaya itu kemudian memunculkan keyakinan, yang berakhir pada sugesti. Misalnya, pada sebuah ramalan zodiak dikatakan bahwa pada minggu tersebut kamu akan mengalami gangguan tenggorokan, maka bisa jadi, setelahnya kamu mulai merasa gatal-gatal di tenggorokanmu meskipun sebelumnya kau begitu sehat wal afiat. Bagusnya, kalau ramalan itu baik, misalnya dikatakan bahwa pada minggu itu kamu akan mendapatkan rezeki banyak atau berhasil memikat seseorang yang sudah kamu impi-impikan sejak sepuluh tahun lalu. Dan ia pun berubah menjadi sugesti, sehingga kamu menjadi mau mengambil peluang yang ada atau mulai berani mengirimkan surat-surat cintamu—yang sudah terpinggirkan dan tersisih—yang sudah terbenam lama di lacimu.

Saya ingin mengatakan, bahwa bukan zodiaknyalah yang menjadi issue utama, tetapi keyakinanmu sendiri. Kalau kamu yakin pada sesuatu maka sesuatu itu akan nampak nyata di matamu. Nahasnya, keyakinan adalah sesuatu yang berbahaya jika tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup dan relevan. Banyak betul contoh yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari tentang hal ini. Mulai dari bagaimana seseorang ditipu oleh makelar MLM, dikendalikan oleh para provokator atas nama suku dan agama, hingga sekadar terbuai oleh akun palsu yang menampilkan foto-foto polisi tampan—yang secara ajaibnya—mencari kekasih lewat FB. Dan hal itu menjadi luar biasa gilanya ketika seseorang kemudian mempunyai keyakinan yang terlalu besar pada seseorang (atau sesuatu) hingga mereka tak peduli pada kenyataan yang ada, bahwa keyakinannya salah, malah berusaha mencari-cari celah untuk membela meskipun menggunakan cara-cara yang (juga) salah, seperti memfitnah dan menyebarkan berita palsu.

Menurut saya, kita harus menghindari bentuk penghakiman apa pun yang ditujukan oleh seseorang pada diri kita. Tak ubahnya zodiak yang mengatakan bahwa kamu adalah Libra atau Leo atau Sagitarius. Terima saja hal itu sebagai tempelan yang mudah kamu lepaskan, karena dengan begitu, kamu tidak akan merasa tersulut ketika mereka menuntutmu untuk melakukan ini dan itu. Semua keputusanmu mestilah berdasarkan pada pemikiran yang matang dan pengetahuan yang luas. Jangan mau jadi boneka yang dipermainkan oleh orang lain yang mengotak-kotakkanmu ke dalam ruang-ruang tertentu (suku, agama, aliran, dll). Jangan mau dipermainkan oleh mereka: para penjual keyakinan.




Kautahu, musuh besar dari kebenaran bukanlah kebohongan, tetapi keyakinan yang membabi buta.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer